PENTINGNYA AJARAN ASWAJA AN NAHDLIYAH BAGI GENERASI MUDA NAHDLATUL ULAMA
PENTINGNYA AJARAN ASWAJA AN NAHDLIYAH BAGI GENERASI MUDA NAHDLATUL ULAMA
Tidak dapat
di pungkiri kejadian konflik belakangan ini mulai terjadi di Negara Indonesia.
Mulai dari demo yang merusak, sikap kurang toleran, korupsi, tawuran dan lain
sebagainya yang sifatnya tidak baik. Semua kejadian tersebut tidak terlepas
dari pendidikan yang menemani pelaku tersebut dalam berkehidupan. Keadaan
seperti ini jika terus berlanjut sangatlah miris bila sampai menurun ke
generasi penerus bangsa. Apalagi dengan sengaja di ajarkan kepada generasi yang
akan memimpin negeri ini.
Nahdlatul
Ulama sebagai ormas islam terbesar di dunia tentu memiliki generasi penerus
yang sangat banyak dengan ragam latar belakang. Akan sangat di sesali dan rugi
apabila generasi penerus tersebut terpapar faham-faham yang bertolak belakang
dengan ideologi Negara juga agama. Oleh karena itu penting sekali ajaran Aswaja
An Nahdliyah di berikan kepada generasi yang akan memimpin NU nantinya.
Di dalam Nahdlatul
Ulama ada banom ( Badan Otonom ) yang dapat di ikuti oleh generasi muda NU
mulai dari anak kecil hingga dewasa. Mulai dari IPNU-IPPNU, Ansor Banser, Pagar
Nusa, Fatayat, Muslimat, dan banom banom lainnya. Tentu saja banom tersebut
memberi pendidikan yang sesuai dengan ajaran Aswaja An Nahdliyah. Berikut beberapa
ajaran dasar Aswaja An Nahdliyah yang dapat di dalami oleh para generasi muda
Nahdlatul Ulama agar dapat menjadi generasi penerus yang dapat meneruskan cita
cita para pahlawan kemerdekaan untuk negeri ini :
1. 1.Tawassuth :
mengambil jalan tengah, yaitu tidak condong
ke kelompok kanan maupun kelompok kiri. Yang di maksud kelompok kanan adalah
kelompok kanan adalah kelompok yang berkedok agama dan kelompok kiri adalah
kelompok komunis.
2. 2. Tawazun :
sikap seimbang dalam berkehidupan, seimbang
antara Hablum minallah ( Hubungan dengan Allah ) dan Hablum Minannas ( Hubungan
dengan sesama manusia ). Contohnya seperti kita sebagai warga Negara Indonesia,
bersuku jawa mengenal adat untuk melakukan gotong royong untuk membangun sebuah
rumah. Itu adalah sikap hablum Minannas. Sedangkan bentuk Hablum Minallah-Nya
adalah ketika sudah masuk waktu sholat maka semua kegiatan di hentikan dan
melakukan sholat. Itu adalah bentuk sikap tawazun di masyarakat.
3. 3. I’tidal :
sikap tegak lurus, artinya tegak lurus disini
adalah berjuang hanya semata mata untuk
kepentingan NU dan umat. Sikap ini bisa di aplikasikan ketika kita masuk banom
NU seperti Ansor, maka bentuk perjuangan kita adalah dengan selalu aktif dalam
kegiatan kegiatan ansor, baik itu pengkaderan, bantuan dan lain sebagainya.
Jangan sampai masuk Ansor hanya untuk cari muka, apalagi untuk cari keuntungan.
Sikat tersebut tidak mencerminkan sifat I’tidal
4. 4. Tasammuh :
sikap toleran, sikap ini memiliki arti
menghargai terhadap perbedaan agama, budaya, maupun adat istiadat. Sifat ini
sangat baik di implementasikan di masyarakat Indonesia, karena Indonesia
memiliki banyak sekali budaya dan adat istiadat. Dengan menerapkan sifat ini
maka Indonesia akan tetap rukun makmur tanpa ada konflik suku, budaya, maupun
agama.
5. 5. Amar Makruf Nahi Munkar :
Amar Makruf disini berarti berbuat
kebaikan, mendorong diri agar selalu berguna dan bermanfaat untuk kehidupan
bersama. Nahi Munkar berarti melawan kemungkaran, melawan di sini juga berarti tidak
melawan kejahatan dengan kejahatan. Tetapi melawan kemungkaran dengan kebaikan.
Jika kemungkaran di lawan kemungkaran maka tidak ada bedanya dengan si pembuat
kemungkaran.
Dengan
memiliki lima sikap dasar tersebut, tentunya para generasi muda yang akan
memimpin nantinya pasti memiliki pendirian yang kuat untuk memajukan Negara
Indonesia begitu pula dengan Nahdlatul Ulama. Generasi tersebut juga pastinya
akan memiliki sisi ketenangan dalam menghadapi perbedeaan yang ada di
Indonesia. Karena kita tahu sendiri bahwa Indonesia adalah Negara yang majmuk,
Negara yang kaya akan keberagaman adat, budaya, bahasa, bahkan agama. Jika para
pemimpin nantinya tidak memiliki sifat tersebut tentunya akan menimbulkan
banyak konflik karena tidak bias memahami situasi dan kondisi yang ada di
Negara ini.
Dengan
ajaran tersebut pula di harapkan para generasi muda NU bisa bermanfaat dan
berguna bagi nusa dan bangsa. Melakukan perjuangan yang semata mata untuk
pengabdian kepada umat dan NU khususnya. Tidak mencari hidup di NU tetapi
berusaha selalu menghidupi NU, menjadi generasi penerus yang berakhlakul
karimah, dan pejuang yang tangguh berpendirian kuat dan teguh.
“Siapa yang mengurus NU saya anggap
santriku, siapa yang menjadi santriku saya do’akan khusnul khotimah beserta
keluarganya” - Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari ( pendiri Nahdlatul Ulama ) -
Belum ada Komentar untuk "PENTINGNYA AJARAN ASWAJA AN NAHDLIYAH BAGI GENERASI MUDA NAHDLATUL ULAMA"
Posting Komentar